BERANDAPOST.COM, TANA PASER – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kabupaten Paser menggelar sosialisasi Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada 2.500 pelajar Sekolah Dasar (SD). Sosialisasi yang berlangsung dalam Gelanggang Olahraga (GOR) Tapis pada Rabu (07/05/2025) kemarin, untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Wakil Bupati (Wabup) Paser, Ikhwan Antasari, menyampaikan bahwa makanan cepat saji telah mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih konsumtif.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat kini memilih makanan serba instan dan praktis tanpa memikirkan kandungan gizinya serta dampaknya terhadap kesehatan.
“Apalagi untuk anak-anak kita yang susah makan, terutama saat sarapan dengan waktu terbatas. Kata ‘yang penting makan’ menjadi pilihan, padahal itu adalah hal yang salah,” ujarnya.
Pemerintah terus berupaya menyosialisasikan prinsip B2SA ke sekolah sebagai strategi nasional mencegah gizi buruk dan mendukung pertumbuhan anak secara optimal, baik fisik maupun intelektual.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap bisa meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, khususnya anak-anak. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini sudah menunjukkan konsistensinya melalui program ‘B2SA Goes to School’. Semoga ini menjadi agenda tahunan,” kata Ikhwan Antasari.
POLA PANGAN HARAPAN
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan target peningkatan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Paser. Menurut data 2024, skor PPH masyarakat Paser berada pada angka 87,6, masih jauh dari target nasional sebesar 95,2 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Ia juga mengapresiasi pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dan semua stakeholder. Termasuk perusahaan, perbankan, dan organisasi masyarakat yang telah memperkuat ketahanan pangan.
“Kolaborasi seperti inilah yang menjadi kekuatan kita bersama dalam mewujudkan visi Paser TUNTAS (Tangguh, Unggul, Transformatif, Adil, dan Sejahtera),” tutupnya.
Kepala Dishanpan Paser, Taharuddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk pola makan sehat sejak masih anak-anak. Ia menekankan pentingnya mencegah gizi buruk dan stunting melalui edukasi.
“Sosialisasi ini penting agar anak-anak kita terbiasa mengonsumsi makanan sehat, bergizi, dan aman. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi Paser yang sehat dan unggul,” katanya. (bro2)