BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan terus mencatat perkembangan menggembirakan dalam digitalisasi sistem pembayaran di wilayah kerjanya, yang mencakup Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.
Hingga April 2025, KPw BI Balikpapan mencatat volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai 11,84 juta transaksi. Realisasi tersebut setara 49,30 persen dari target tahunan sebesar 30,11 juta transaksi.
Selain pertumbuhan transaksi, perluasan akseptasi QRIS juga berlangsung pesat. KPw BI Balikpapan mencatat jumlah merchant baru QRIS telah mencapai 22.113 merchant. Capaian tersebut sekitar 91,13 persen dari target tahunan sebanyak 24.265 merchant baru.
Kepala KPw BI Balikpapan, Robi Ariadi, menyampaikan bahwa tren positif ini mencerminkan respons baik dari masyarakat dan pelaku usaha. Terutama dalam mengadopsi sistem pembayaran digital.
“Pencapaian ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan institusi keuangan, dalam mendorong ekosistem digital yang inklusif. Kami terus memperkuat upaya ini agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat sistem digital,” ujar Robi Ariadi, Minggu (29/6/2025).
Bank Indonesia juga aktif menjalankan program peningkatan kapasitas dan akses keuangan bagi UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Salah satunya melalui pelatihan sistem digital dan onboarding UMKM yang telah berlangsung pada 5-7 Mei 2025.
Sebanyak 70 UMKM dari Kalimantan Timur, termasuk dari wilayah kerja KPw BI Balikpapan, mengikuti pelatihan tersebut. Saat ini, peserta UMKM sedang menjalani pendampingan lanjutan untuk mengimplementasikan materi pelatihan dalam aktivitas usaha mereka.
“Kami ingin memastikan bahwa UMKM tidak hanya paham digitalisasi secara teori, tetapi juga mampu mengimplementasikannya secara langsung dalam kegiatan usahanya, khususnya pemasaran online,” jelas Robi.
KAMPANYE CPB RUPIAH
Pada sisi lain, KPw BI Balikpapan juga terus mengampanyekan program Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP) guna meningkatkan literasi masyarakat tentang mata uang Rupiah. Tim KPw BI melaksanakan kampanye ini melalui publikasi, edukasi, dan pendekatan edutainment kepada berbagai kalangan.
Beberapa kegiatan CBP yang telah berjalan antara lain penyusunan modul ajar untuk kurikulum 2025/2026, pembentukan edukator eksternal dari kalangan dosen dan mahasiswa, kerja sama edukasi dengan PHRI, serta edukasi melalui dongeng dan coding untuk siswa SD. Program “BENDERA” atau Belajar Rupiah dari Inspektur Upacara juga masih rutin berjalan.
“Melalui program CBP, kami ingin menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap Rupiah, sekaligus membangun pemahaman masyarakat akan pentingnya menggunakan uang Rupiah secara bijak dan bertanggung jawab,” pungkas Robi Ariadi. (bro2)