BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Aktivitas pemeliharaan Kilang Balikpapan I Tahun 2025 telah memasuki hari ke-17. Progresnya telah mencapai 73,92 persen.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan berkomitmen menjadi perusahaan yang mengutamakan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Implementasi dari sistem manajemen K3 yang baik, menjadi praktik yang baik dan standar.
Hal itu menjadi pembahasan dalam Grand Safety Talk dengan tema “Cara Kerja Aman”. Grand Safety Talk ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari aktivitas pemeliharaan rutin Kilang Balikpapan I yang berlangsung pada Jalan 402 Kilang Balikpapan.
General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto menekankan pentingnya menjaga aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) dalam bekerja. Menurut Anto, saling mengingatkan satu sama lain adalah komitmen agar tercapainya penyelesaian pemeliharaan rutin tahun 2025 dengan selamat.
“Mengutamakan aspek HSSE dalam bekerja harus kita tanamkan. Bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi satu bentuk kepedulian terhadap pribadi dan orang-orang sekitar. Kita bahkan memiliki hak yang sama untuk saling mengingatkan terkait aspek keselamatan dan kesehatan kerja,” kata Anto dalam rilisnya, Rabu (2/7/2025).
Hadir juga Direktur Operasi PT KPI, tim manajemen PT KPI Unit Balikpapan dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), section head, pekerja perwakilan fungsi/bagian serta mitra kerja dan kontraktor Area Distilling & Wax Plant.
PT KPI INGATKAN CARA KERJA AMAN
Gelaran Grand Safety Talk menjadi bentuk pengingat bahwa aktivitas pemeliharaan rutin kilang yang memiliki risiko tinggi, memerlukan perhatian khusus terhadap protokol keselamatan kerja.
Keselamatan merupakan poin utama dalam proses pemeliharaan rutin. Dengan lingkup pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, sehingga patut untuk menaati aspek-aspek keselamatan dasar.
Mengingat urgensi tersebut, Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia turut menyampaikan bahwa penting untuk mengedepankan prinsip dasar cara kerja aman dan mengetahui kondisi aman saat bekerja.
“Jangan lupa untuk memulai pekerjaan dengan doa dan lakukan toolbox meeting serta menggunakan APD dengan lengkap. Saat ada kondisi yang tidak aman, lebih baik berhenti terlebih dahulu,” katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa cara kerja aman bukan sekadar aturan tertulis, melainkan bentuk nyata dari kepedulian pribadi dan orang-orang sekitar.
“Cara kerja aman juga bukan sekadar tulisan. Tidak hanya menyelesaikan tugas, tetapi kembali pulang dengan selamat kepada keluarga,” tutupnya. (*/bro2)