BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Dalam beberapa pekan terakhir, aktivitas dari dan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin intens. Tingkat ketersediaan hotel hampir mencapai seratus persen. Iring-iringan kendaraan menggambarkan kondisi saat ini yang terjadi di tengah rutinitas warga Kota Balikpapan.
Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, mengatakan keberadaan IKN dan aktivitas di berbagai sektor berpotensi mendorong pertumbuhan penggunaan uang tunai di kabupaten kota penyangga di sekitarnya, seperti Balikpapan dan PPU.
“Kami menyediakan uang tunai karena merupakan amanat undang-undang,” kata Robi Ariadi, Kamis (15/8/2024)
Bank Indonesia Balikpapan bersama dengan perbankan melakukan layanan Kas Keliling guna memenuhi kebutuhan uang tunai di IKN dan sekitarnya. Bank Indonesia telah melaksanakan layanan penukaran uang melalui kas keliling di IKN sejak awal Agustus 2024 di tiga lokasi.
“Di Pasar Sepaku, Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN, dan Komplek Perkantoran Bank Indonesia (KOPERBI) IKN,” sebutnya.
Dalam pelaksanaan kas keliling ini, Bank Indonesia Balikpapan berkolaborasi dengan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur serta Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Sepaku. Kolaborasi ini ditandai dengan dimulainya layanan penukaran uang oleh BNI Sepaku pada 6 Agustus dan 13 Agustus kepada masyarakat serta pengunjung Pasar Sepaku dan sekitarnya.
“Selanjutnya, BI Balikpapan akan melakukan layanan kas keliling secara intensif di wilayah IKN dan sekitarnya setiap hari hingga akhir Agustus 2024,” ungkapnya.
EDUKASI CINTA RUPIAH
Uang tunai yang disiapkan untuk kegiatan ini mencapai Rp500 juta pada setiap kegiatan, dengan fokus pada Uang Pecahan Kecil (UPK), yaitu uang pecahan 20 ribu hingga seribu rupiah. Selain masyarakat, layanan kas keliling BI juga dapat diakses oleh perbankan di sekitar IKN dalam rangka clean money policy, sehingga uang yang tidak layak edar dapat segera ditarik dan diganti dengan uang dalam kondisi layak edar.
Melalui kegiatan kas keliling, BI Balikpapan mengimbau masyarakat di sekitar IKN dan Pasar Sepaku, termasuk pekerja konstruksi, untuk memanfaatkan layanan ini sebaik-baiknya. Selain penukaran uang, pengunjung juga mendapatkan edukasi dan sosialisasi mengenai Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.
“Masyarakat juga mendapatkan edukasi dan sosialisasi tentang cara merawat uang Rupiah serta menjaga diri dari tindak pidana pemalsuan uang.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh mitra kerja dan pemangku kebijakan agar pemenuhan kebutuhan uang tunai di kabupaten/kota penyangga IKN dapat dilakukan secara merata, efektif, efisien, dan optimal. (*/bro2)
