BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, berencana meninjau ulang desain jembatan tol yang akan menghubungkan dua daerah penyangga IKN, yakni Penajam Paser Utara (PPU) dan Kota Balikpapan.
Menurut Basuki, desain jembatan tol yang sudah dirancang sejak satu dekade lalu tidak lagi relevan dengan konsep yang berkembang saat ini. Alasan utamanya adalah adanya perubahan rencana tata ruang wilayah seiring dengan pemindahan IKN.
“Saya akan meninjau kembali desainnya karena sudah sepuluh tahun yang lalu. Ketika saya pertama kali dilantik sebagai Menteri PUPR, desain Detail Engineering Design (DED) sudah ada. Harus saya review lagi,” ujar Basuki saat menghadiri pembukaan Expo IKN 2024 PPU pada Kami (15/8/2024) lalu.
Basuki menjelaskan bahwa jembatan tol sepanjang sekitar 7,9 kilometer ini memerlukan investasi sekitar Rp15 triliun. Proses pengerjaannya telah mengalami penundaan yang cukup lama.
Ia menambahkan bahwa pembangunan jembatan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan kedua daerah penyangga IKN. Jembatan ini juga diharapkan dapat memangkas waktu tempuh menuju IKN serta mempermudah mobilitas masyarakat antar daerah.
“Jika kita bisa membangun Jembatan Teluk Balikpapan, waktu tempuh dari Kota Balikpapan ke IKN akan menjadi 30 menit,” ulasnya.
OPTIMISME TERHADAP PPU
Basuki optimistis bahwa pembangunan jembatan ini akan menjadi prioritas Kementerian PUPR, meskipun belum ada kepastian mengenai waktu pengerjaannya. Ia berharap pemerintah daerah dan masyarakat PPU dapat menggali potensi daerah.
PPU, yang dijuluki sebagai Serambi Nusantara, telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat sebagai dampak dari pembangunan IKN.
“Saatnya PPU tidak hanya menyiapkan infrastrukturnya, tetapi juga mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Saya yakin PPU bisa bangkit, terutama jika kita berhasil membangun Jembatan Teluk Balikpapan,” pungkas Basuki. (bro3)