Harga Komoditas Pangan Naik, Pemkab PPU Antisipasi Inflasi
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda PPU Nicko Herlambang bersama perangkat daerah mengikuti rakor pengendalian inflasi dengan Mendagri Tito Karnavian. (Istimewa)

Harga Komoditas Pangan Naik, Pemkab PPU Antisipasi Inflasi

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Senin (29/1/2024) kemarin. Rakor tersebut turut diikuti jajaran Pemkab dan Pemkot se-Indonesia.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) PPU, Nicko Herlambang mengatakan, rakor tersebut membahas kenaikan dan penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi serta penanganannya.

“Dalam upaya pengendalian inflasi,” kata Nicko Herlambang, Selasa (30/1/2024).

Pemkab PPU, lanjut Nicko, berupaya mengendalikan laju inflasi dengan melakukan pemantauan perkembangan harga komoditas pokok setiap hari. Termasuk dalam hal keterjangkauan harga seperti LPG 3 Kg yang disubsidi pemerintah.

Bahkan Pj Bupati PPU bersama perangkat daerah terkait melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa agen dan pangkalan untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi LPG 3 Kg.

“Juga ada rakor tata kelola penyaluran BBM dan LPG 3 kg bersama perangkat daerah, perwakilan Pertamina dan para agen,” sebutnya.

Sedangkan untuk ketahanan pangan dijalankan dalam Program Kampung Iklim (Proklim) pada kelurahan dan desa. Misalnya dengan menanam tanaman di pekarangan rumah.

“Pertemuan tingkat tinggi juga digelar, ya harapannya ada pencerahan terkait indeks harga konsumen,” ujarnya.

Komoditas seperti beras medium dan premium memang mengalami kenaikan harga sekira 6 persen. Kendati naiknya harga bahan pokok tersebut berbeda di setiap daerah.

Begitu juga dengan harga ayam potong yang berfluktuasi sejak pekan ketiga Januari 2024. Padahal sempat stabil di awal tahun. Kemudian minyak goreng kemasan naik 6 persen.

“Kita harus bisa mengantisipasi, memetakan mana saja komoditas yang ketergantungan dari luar daerah dan memiliki potensi kenaikan harga,” tuturnya.

Sementara pada komoditas cabai terjadi fluktuasi harga pada pekan keempat Januari, dimana cabai rawit sempat turun dengan harga jual Rp25 ribu, tetapi kini naik menjadi Rp45 Kg di pasaran. (*/bro2)