BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, memastikan bahwa masyarakat dapat menyaksikan langsung upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Akmal Malik menyebutkan bahwa pihaknya telah memberikan sebanyak 800 undangan kepada para pejabat, termasuk tokoh masyarakat Bumi Etam.
Dirinya pun mengatakan bahwa protokol Istana Negara telah mengatur undangan untuk peserta upacara maupun tamu.
“Untuk Kaltim undangannya ada 400 pagi dan 400 sore. Sisanya undangan dari Jakarta semua,” kata Akmal Malik, Jumat (16/8/2024).
Akmal Malik mengaku bahwa dirinya telah menerima perintah untuk menggerakkan masyarakat Kaltim ke IKN, tetapi bukan sebagai peserta upacara, melainkan sebagai penonton.
“Saking sayangnya Bapak Presiden kepada Kaltim, beliau menginginkan masyarakat ikut,” ungkapnya.
Pemprov Kaltim berencana membawa sekitar tiga ribu hingga lima ribu orang dan akan menempatkan mereka di lokasi yang akan ditentukan di IKN.
“Tapi tentunya akan diskrining terlebih dahulu oleh panitia,” ujarnya.
DISIAPKAN TRANSPORTASI
Ribuan warga tersebut akan berasal dari daerah yang dekat dengan IKN, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Samarinda. Pemprov Kaltim segera melakukan konsolidasi dan meminta arahan dari protokol istana.
“Untuk mengetahui di mana titik kumpulnya nanti. Kami akan menyiapkan kendaraan, akomodasi, dan konsumsinya,” imbuh Akmal.
Baca juga: DPRD Kaltim Pelajari Mekanisme Pembahasan APBD di Bali
Akmal Malik menambahkan bahwa panitia tidak ingin memberatkan daerah. Namun, masyarakat Kaltim tetap ingin menunjukkan kecintaan terhadap momentum bersejarah ini.
“Kita sangat memahami keterbatasan, karena namanya juga (IKN) masih proses pembangunan,” tuturnya.
Akmal Malik mengimbau masyarakat yang tidak sempat datang ke IKN agar menyaksikan tayangan jalannya upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia melalui televisi atau media lainnya.
Pemprov Kaltim tidak ingin membuat masyarakat merasa terbebani, mengingat transportasi dan akses ke IKN yang terbatas. Mereka khawatir hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan ketika masyarakat ingin kembali ke rumah masing-masing.
“Nanti kalau jalan semua sudah selesai, jalan tol sudah selesai. Insyaallah, silakan berbondong-bondong ke IKN,” pungkas Akmal Malik. (bro2)