Mahyuddin Soroti Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian
Anggota DPRD PPU, Mahyuddin. (BerandaPost.com)

Mahyuddin Soroti Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan atau perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menarik perhatian banyak pihak.

Perubahan tersebut dapat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat dan ekologi Benuo Taka.

Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Mahyuddin, mengingatkan pemerintah daerah agar lebih aktif mengantisipasi hal tersebut.

“Seperti di Desa Sidorejo, Petung, mulai ditutup daerah persawahan. Seharusnya pemerintah melihat hal ini,” ujarnya saat ditemui awak media pada Jumat (27/9/2024).

Mahyuddin menilai bahwa perubahan zaman mulai mengikis budaya masyarakat, khususnya di pedesaan, sehingga ruang-ruang pertanian sulit dipertahankan karena tuntutan ekonomi.

Dengan mudahnya akses informasi, generasi muda mulai memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan diri dalam hal-hal yang lebih mereka sukai, ketimbang melanjutkan usaha orang tua yang telah bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Seharusnya pemerintah lebih proaktif; kehilangan sumber bahan pangan akan berimbas pada masyarakat,” katanya.

Dia juga menekankan bahwa pemerintah daerah mesti lebih serius mengembangkan sektor pertanian, mengingat Kabupaten PPU diharapkan menjadi lumbung pangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kebijakan yang berpihak kepada para petani, pekebun, dan nelayan sangat diperlukan.

“Disubsidi dan dibantu dengan peralatan. Alhamdulillah, beberapa tahun ini petani kita ada yang panen tiga kali dalam setahun,” tukasnya.

Lebih jauh, Mahyuddin menilai pertumbuhan sektor pertanian di PPU dipengaruhi berbagai faktor dan memerlukan inovasi terkait irigasi lahan dan pengadaan pupuk yang lebih terjangkau.

“Mereka mengandalkan pengalaman saja. Tapi jika didukung dengan alat dan subsidi pupuk, tentu akan meringankan bagi mereka,” urainya.

MARAK SEJAK ADA IKN

Politikus Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) tersebut menyatakan bahwa alih fungsi lahan pertanian akan semakin marak dengan adanya IKN.

Wacana Bandara VVIP IKN yang akan menjadi bandara komersil dapat mengundang lebih banyak investor dan meningkatkan permintaan perumahan.

Oleh karena itu, kebijakan yang lebih baik bagi para petani harus segera diantisipasi.

“Ini membahayakan sektor pertanian. Bisa saja orang yang memiliki modal besar membeli lahan-lahan itu untuk menjadi perumahan dan sebagainya. Itulah yang menjadi pekerjaan rumah buat kita semua,” imbuhnya. (bro3)