BERANDAPOST.COM, TANA PASER – Desa Kelempang Sari sukses mengembangkan pembudidayaan lengkeng melalui Program Paser Berbuah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sektor pertanian. Telah berhasil menjadikan pembudidayaan lengkeng sebagai salah satu potensi agrowisata Kecamatan Kuaro.
Sebagai bentuk perayaan pencapaian ini, masyarakat Desa Kelempang Sari menggelar acara Panen Perdana Lengkeng pada awal Tahun 2025. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Paser Katsul Wijaya yang hadir mewakili Bupati Paser. Dalam acara itu, juga hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkes) Romif Erwinadi, serta beberapa Kepala Perangkat Daerah. Tampak juga Kepala Desa dari seluruh Kecamatan Kuaro.
Pelaksanaan panen perdana lengkeng dari salah satu rumah warga, menjadi simbol keberhasilan masyarakat dalam mengembangkan budi daya lengkeng. Selain itu, juga ada penyerahan bantuan kepada Kelompok Tani Desa Padang Jaya dan Kelompok Tani Desa Kelempang Sari. Bantuan ini agar dapat semakin memperkuat sektor pertanian dan memperluas program ini untuk masa depan.
Dalam kesempatan tersebut, Katsul Wijaya menyampaikan bahwa panen perdana pada awal tahun 2025 ini menjadi sebuah momentum penting. Ia berharap, acara ini akan menjadi pembuka pintu keberhasilan bagi sektor-sektor lainnya.
“Dengan ini, kita membuka lembaran awal Tahun 2025 dengan panen raya buah lengkeng. Semoga ini menjadi pembuka pintu rezeki dan keberhasilan kita, baik Pemkab, Pemerintah Desa, maupun masyarakat bagi semua sektor, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sektor lainnya,” kata Katsul Wijaya.
Ia juga menekankan bahwa panen perdana lengkeng ini adalah bukti nyata keberhasilan dari Program Paser Berbuah. Program ini merupakan bagian dari penjabaran visi Kabupaten Paser yang bertujuan menjadikan pertanian sebagai sektor andalan daerah.
“Kegiatan ini adalah jawaban atas salah satu dari sembilan program prioritas Pemkab Paser, yaitu menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan. Saat ini, produksi lengkeng tercatat mencapai total 1.219 ton,” jelasnya.
JADIKAN KECAMATAN SENTRA BUAH
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa selain lengkeng, Pemkab Paser juga telah mengembangkan sentra buah lainnya ke berbagai kecamatan. Seperti Kecamatan Tanah Grogot, pengembangan alpukat berjalan dengan baik, sementara pisang berkembang untuk Kecamatan Batu Engau.
Sedangkan Kecamatan Long Kali menjadi sentra bagi jambu air dan jambu kristal, sementara Longikis untuk budi daya durian. Selanjutnya untuk Kecamatan Pasir Belengkong adalah komoditas jeruk, dan pengembangan elai terdapat pada Kecamatan Muara Komam.
Tidak ketinggalan, duku menjadi komoditas unggulan bagi Kecamatan Muara Samu, sementara cempedak berkembang pada Kecamatan Batu Sopang.
Selain itu, untuk Kecamatan Tanjung Harapan, meskipun masih dalam tahap komunikasi, Pemkab Paser terus berkoordinasi dengan Camat dan Koordinator Penyuluh Wilayah Batu Engau untuk menentukan komoditas yang cocok. Sekaligus melakukan inventarisasi desa yang potensial untuk pengembangan buah unggulan.
“Kami ingin setiap kecamatan dapat menjadi sentra bagi buah-buahan unggul yang memiliki potensi besar agar bisa berkembang sebagai agrowisata. Kami berharap masyarakat dapat mendukung penuh program ini, karena kesuksesan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif mereka,” pungkas Katsul Wijaya.
Program Paser Berbuah tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan memajukan sektor pariwisata berbasis alam. (*/bro2)