BERANDAPOST.COM, MUARA BADAK – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Subholding Upstream berhasil mengawali tahun 2025 dengan capaian produksi minyak dan gas (migas) yang melebihi target.
Pada Januari 2025, PHSS memproduksi minyak sebanyak 14 ribu barel per hari (bopd), melebihi target sebesar 11.937 bopd. Sementara itu, produksi gas mencapai 92,55 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), melampaui target sebesar 83,032 mmscfd.
Pencapaian ini mendukung tujuan pemerintah dalam mencapai produksi migas nasional dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Manager Subsurface Development Area 1 Zona 9, Magfirah Rajab, menjelaskan bahwa keberhasilan ini berkat evaluasi komprehensif terhadap kondisi subsurface pada area operasi PHSS.
”Melalui evaluasi dan prediksi potensi reservoir yang terintegrasi, kami berhasil memproduksikan migas secara optimal. Baik melalui semburan alami maupun dengan sistem pengangkatan buatan,” kata Magfirah dalam rilis resmi PHI, Selasa (4/2/2025).
PENERAPAN TEKNOLOGI PCTGL
Magfirah menjelaskan bahwa perusahaan menerapkan teknologi PCTGL atau Permanent Coiled Tubing Gas Lift pada sumur yang menggunakan sistem pengangkatan buatan. Teknologi ini cocok untuk sumur monobore atau dual monobore pada PHSS.
“Penerapan PCTGL sangat bergantung pada kondisi reservoir pada sumur tertentu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa PCTGL menginjeksikan gas melalui pipa fleksibel atau coil tubing, yang terpasang permanen dalam tubing sumur produksi. Gas yang terinjeksi kemudian bercampur dengan minyak saat keluar dari coil tubing dan masuk ke dalam tubing. Gas tersebut berfungsi untuk menurunkan densitas minyak agar memudahkan produksi atau pengaliran ke permukaan.
“Selain itu, sumur yang menggunakan PCTGL juga mendapat optimasi dengan mengatur laju injeksi gas, sehingga laju produksi lebih optimal,” tambahnya.
HASIL DAN STRATEGI EFISIENSI
Supriady, Senior Manager Subsurface Development & Planning Zona 9, menambahkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari penerapan strategi yang fokus pada efisiensi dan keberlanjutan.
“Kami menjalankan langkah-langkah strategis yang berdasarkan pada prinsip OTOSOBOR, yakni On Target, On Budget, On Scope/Spec/Safety, On Return/Regulation. Prinsip ini menjadi panduan utama dalam memastikan setiap aspek operasi berjalan sesuai rencana, anggaran, spesifikasi, serta mematuhi regulasi yang berlaku,” jelas Supriady.
Lebih lanjut, Supriady menekankan pentingnya menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Kami berharap pencapaian ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemegang saham, pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pengembangan sektor energi nasional,” tambahnya.
Supriady juga menyampaikan bahwa perusahaan optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan yang telah tercapai dengan terus meningkatkan efisiensi operasional serta mematuhi standar keselamatan dan regulasi. (*/bro3)