Kapolres PPU Tegaskan SOP Ketat Pencarian ABK KMP Muchlisa
Kapolres PPU, AKBP Andreas Alek Danantara. (BerandaPost.com)

Kapolres PPU Tegaskan SOP Ketat Pencarian ABK KMP Muchlisa

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Andreas Alek Danantara, menekankan pentingnya kedisiplinan, keselamatan, dan kerja tim dalam pencarian dua Anak Buah Kapal (ABK) KMP Muchlisa yang memasuki hari kedua, Selasa (6/5/2025).

KMP Muchlisa tenggelam dalam perairan PPU pada Senin (5/5/2025), hingga kini dua ABK masih dinyatakan hilang.

Kapolres memimpin apel koordinasi dan menegaskan, “Keselamatan petugas adalah yang utama. Tidak ada yang boleh bertindak sendiri-sendiri. Semua harus sesuai SOP, bekerja dalam tim kecil dan selalu ada pendamping atau badi saat menyelam.”

Ia juga menginstruksikan seluruh penyelam untuk menggunakan tali pengaman yang terkait langsung ke tubuh dan mudah terpantau dari permukaan.

Baca juga: ABK KMP Muchlisa Terjebak Usai Selamatkan Penumpang

“Jika dalam waktu sesuai ketentuan tidak ada respons atau tanda dari penyelam, tim penyusul harus segera turun,” lanjutnya.

Lebih dari 30 personel gabungan dari TNI AL, KRI, Basarnas, Polair, BPBD, dan relawan lokal terlibat dalam operasi pencarian ini.

Petugas menurunkan enam armada penyelamat, termasuk tim penyelam dari KRI dan Basarnas yang akan segera bergabung.

FOKUS PENCARIAN DUA ABK

Tim mengarahkan fokus pencarian ke bagian dalam kapal, terutama ruang dokumen. Pasalnya, lokasi tersebut menjadi dugaan awal sebagai lokasi terakhir keberadaan kedua korban—seorang pria dan seorang wanita.

“Kemungkinan besar korban terjebak oleh tumpukan barang dan kendaraan dalam kapal. Pergerakan kapal pada bawah permukaan juga bisa menghambat upaya evakuasi,” jelas AKBP Andreas.

Baca juga: ABK Kapal Feri Muchlisa Terdeteksi, Masih Ada Dalam Kapal

Ia menambahkan bahwa kondisi cuaca dan visibilitas bawah laut hari ini lebih baik daripada hari sebelumnya. Kedalaman lokasi pencarian berkisar antara 3 hingga 20 meter.

Tim melaksanakan pencarian secara bergiliran, dengan batas waktu maksimal penyelaman 30 menit untuk menjaga keselamatan lima penyelam yang terdiri dari tiga personel TNI AL dan dua dari Basarnas.

“Semoga hari ini kita bisa menemukan titik terang. Yang paling penting adalah sinergi dan keselamatan seluruh tim dalam menjalankan tugas,” pungkasnya. (bro3)