BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – SKK Migas bersinergi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Kalimantan Timur menyalurkan 1.152 paket bantuan bagi korban bencana alam di Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar).
Bantuan tersebut berupa bahan pokok penting (bapokting), perlengkapan dapur, peralatan sanitasi, hingga seragam sekolah untuk membantu dalam pemulihan pascabencana banjir dan tanah longsor di dua kabupaten tersebut.
Aksi sosial merupakan sinergi antara SKK Migas dengan KKKS yakni Eni Muara Bakau, PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, PT Saka Indonesia Sesulu, dan PT Kalisat Energi Nusantara.
Baca juga: Pascabanjir, Pemulihan Kelistrikan Mahulu Dipercepat
Bantuan telah diserahkan secara berkala kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim pada 30 Mei 2024 lalu, untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak di kedua kabupaten.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari Idris menyampaikan rasa prihatinnya kepada masyarakat yang terdampak oleh bencana alam tersebut.
“Semoga bantuan dari industri hulu migas ini dapat bermanfaat bagi korban, dan kondisi daerah yang terdampak dapat pulih kembali,” kata Azhari dalam rilis tertulis, Kamis (6/6/2024).
Baca juga: Rahmad Mas’ud Ajak Bantu Korban Banjir Mahulu
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi, Wisnu Wardhana menambahkan harapan bahwa bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang telah melewati masa sulit akibat bencana banjir dan tanah longsor.
“Wilayah yang sulit dijangkau menjadi tantangan bagi kami dalam mendistribusikan bantuan. Untuk itu, kami bekerja bersama BPBD Provinsi Kalimantan Timur untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak,” ungkapnya.
Baca juga: Banjir Mahulu Meluas, Basarnas Bersiap Evakuasi Korban
Seperti diketahui, banjir besar melanda Kabupaten Mahulu dan Kubar mencatat sejarah sebagai yang terparah. Banjir setinggi 2 hingga 4 meter tersebut merendam rumah penduduk yang kebanyakan berada di tepi sungai.
Kabupaten Mahulu telah menetapkan status tanggap darurat bencana dan memperkirakan masa pemulihan hingga 30 hari ke depan sejak terjadi hingga saat ini. (bro2)