BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) optimistis bidang perikanan tangkap mampu mencapai 20 persen dari target produksi pada November dan Desember 2024.
Kepala Diskan Kabupaten PPU, Rozihan Azward, menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan kalkulasi dan menemukan peningkatan produksi bidang perikanan tangkap sebesar 20 persen dibandingkan tahun lalu, dengan produksi sekitar 6.500 ton.
“Jadi kami berharap agar tahun ini perikanan tangkap bisa menghasilkan sekitar 6.700 ton,” ujar Rozihan, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap dan Perizinan Diskan PPU, Lomo Sabani, pada Senin (30/9/2024).
Menurut Rozihan, produktivitas perikanan tangkap dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca yang masih dipengaruhi oleh angin selatan.
Fenomena angin selatan memengaruhi ketinggian ombak, khususnya di Teluk Balikpapan, sehingga menyulitkan para nelayan Kabupaten PPU dalam mengakses lokasi-lokasi yang kaya akan sumber daya laut.
“Fenomena angin selatan sepertinya lebih panjang dari tahun lalu,” ulasnya.
Biasanya, Rozihan melanjutkan, kondisi cuaca saat memasuki awal Oktober sudah mulai cukup kondusif bagi nelayan. Namun tahun ini, fenomena angin selatan masih berembus cukup kencang, sehingga berimbas pada kinerja nelayan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan kepada seluruh nelayan di wilayah PPU tentang potensi terjadinya gelombang laut yang cukup tinggi, mencapai sekitar 1,20 meter hingga 2,50 meter, yang akan terjadi sampai 22 September 2024.
Tidak hanya di laut, fenomena alam berupa hujan disertai angin kencang juga melanda sejumlah lokasi di Kabupaten PPU.
Perubahan cuaca ekstrem bisa terjadi secara tiba-tiba, seperti yang dialami warga Kecamatan Sepaku, tepatnya di Desa Bukit Raya. Sejumlah bangunan hunian warga mengalami kerusakan cukup berat karena fenomena tersebut, dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU pada Selasa (24/9/2024).
Namun demikian, Rozihan Azward optimistis peningkatan target 20 persen produksi perikanan tangkap dapat dipenuhi pada November dan Desember 2024, seiring dengan harapan adanya perubahan cuaca yang lebih kondusif bagi nelayan untuk kembali melaut.
PERIKANAN BUDI DAYA LEBIH DOMINAN

Berbeda dengan perikanan tangkap, bidang perikanan budi daya menunjukkan data yang cemerlang. Rozihan Azward menyebutkan bahwa produktivitas perikanan budi daya di Kabupaten PPU masih cukup dominan.
Secara akurasi, produktivitas perikanan tahun 2023 mencapai sekitar 17 ribu ton. Sebanyak sekitar 11 ribu ton diproduksi dari hasil budi daya ikan air payau atau air tawar, sementara bidang perikanan tangkap menghasilkan sekitar 6.500 ton.
Produk perikanan budi daya di Kabupaten PPU cukup beragam, mulai dari nila, patin, dan bandeng. Selain itu, Kelompok Budi Daya Ikan (Pokdakan) di PPU juga mengembangkan berbagai varietas udang dan kepiting.
“Ketika perikanan tangkap tidak terlalu produktif, otomatis kami turut meningkatkan produktivitas perikanan budi daya,” imbuhnya. (adv/bro3)